Jean Beliveau
SYDNEY – Jean Beliveau terus berjalan tanpa mengenal lelah dan cuaca yang tak bersahabat. Berpindah dari satu negara ke negara lainnya terus berjalan dan bertemu dengan orang dari berbagai latar belakang.
Hampir satu dekade, Beliveau telah berjalan sepanjang 66.700 kilometer dan melintasi 62 negara. Beliveau mengawali perjalanan dari Montreal, Kanada, pada Agustus 2000 lalu. Setelah ribuan hari dan malam hidup di jalanan, pria yang berusia 55 tahun tetap berkomitmen untuk melanjutkan petualangannya. “Saya pikir hal paling penting adalah sangat sederhana, hanya buka pikiran Anda ketika Anda bertemu orang lain,” ujarnya kepada AFP.
Kemarin, Beliveau melintasi Sydney Harbour Bridge. “Hanya tersenyum dan katakan,‘halo’. Itu kata yang paling indah yang saya dengar selain, ‘selamat datang’,” paparnya. “Ketika Anda mendengarkan ‘selamat datang’, maka semua ketegangan di antara semua budaya akan terbebaskan”.
Beliveau tidak mencari uang atas aksi gilanya itu. Dia hanya ingin mempromosikan perdamaian dan anti kekerasan untuk anak-anak. Keinginan itu disampaikan kepada keluarganya pada pertengahan tahun 2000. Dia memulai perjalaannya pada 18 Agustus 2000 ketika dia berulang tahun ke-45.
Ketika itu, dia berjalan menuju perbatasan Amerika Serikat melalui pantai timur sebelum menuju negara-negara Amerika Latin. Pada tahun 2003,Beliveau berada di Afrika Selatan. Kemudian dia berjalan ke utara dan melintas Maroko sebelum menuju Eropa pada tahun 2005. Perjalanan itu dilaluinya sendiri ditemani dengan troli. Kemudian dia menuju Iran, India, China, Korea Selatan dan Jepang.
Pada Oktober 2009, dia tiba di Darwin, Australia. Dari sana, dia berjalan ke wilayah yang dihuni oleh komunitas Aborigin sebelum menuju pantai timur dan ke Sydney. Selama perjalanannya kadang dia tidak mengetahui di mana dia akan menginap di malam hari. Kadang-kadang, dia mendapatkan penginapan gratis dari teman-temannya atau pun perkenalan.
Beberapa hari ke depan, Beliveau berencana berjalan kaki ke Melbourne dan Tasmania sebelum menuju ke Selandia Baru. Di Negeri Kiwi itu, dia akan mengakhiri perjalaan dan kembali ke Kanada pada akhir tahun 2011. Indonesia merupakan salah satu tujuan petualangan Beliveau yang telah ditapakinya.
Dia tiba di Indonesia dari Singapura pada 27 Juli 2009. Sedari awal, Jean sudah memutuskan singgah ke Indonesia meskipun dia belum pernah mendengar banyak informasi tentang negara ini. Indonesia berada dalam daftar tujuannya karena negara ini merupakan penghubung Asia dan Australia. Menurut ayah Elisa dan Thomas Eric ini, Indonesia memberi kesan nyaman dan menyenangkan.
Powered By LintasBerita a>
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar