Apakah obsesi ini bisa berbahaya bagi diri sendiri atau orang lain?
Beberapa hari menjelang final sepakbola Piala AFF di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 29 Desember 2010, orang-orang berebut tiket untuk menonton pertandingan tim kesayangan. Demi tiket untuk menyaksikan tim favorit, mereka rela menginap di loket, antri seharian di bawah terik matahari dan hujan, sambil berdesak-desakan.
Dari kejadian itu, bisa dikatakan orang-orang itu benar-benar kecanduan pada tim favorit sepakbola mereka. Tapi, apakah obsesi semacam itu bisa berbahaya bagi diri sendiri atau orang lain?
Artikel ini tidak bermaksud buruk terhadap olahraga sepakbola. Tapi yang terjadi, terkadang karena begitu antusiasnya orang untuk menonton sepakbola, kondisi ini bisa berujung pada hal-hal tidak menyenangkan, dikutip dari Associated Content.
Misalnya, bagi mereka yang ingin menyaksikan langsung di stadion, tidak sedikit supporter bola yang pingsan atau bahkan ada yang meninggal dunia saat mengantre tiket. Selain itu, efeknya juga bisa memicu perkelahian karena tim favorit kalah, dan merusak fasilitas umum.
Sedangkan mereka yang hobi nonton di rumah, dampaknya juga bisa dirasakan. Seperti bertengkar dengan pasangan karena berebut program televisi atau terlalu lama menghabiskan waktu di depan televisi.
Betul bahwa ada teori menyebutkan, sepakbola merupakan tontonan olahraga menyenangkan. Tapi, sebenarnya bisa jadi tidak sehat bila terlalu obsesi. Misalnya, demi sepak bola orang tua mengabaikan kebersamaan dengan anak atau anggota keluarga, bolos kerja demi menyaksikan sepakbola, atau bahkan berkelahi demi sepakbola.
Tak hanya itu, menurut pakar psikologis, kecanduan nonton sepakbola juga bisa menyebabkan banyak orang kehilangan kontrak emosional dan sosial. Orang yang terlalu maniak dengan sepakbola bisa berpikir bahwa ini adalah cara dunia bekerja.
Dia lebih cenderung menjadi anti-sosial untuk siapapun kecuali dengan teman yang juga menyukai sepakbola. Dan, kemungkinan besar, dia akan mengabaikan kegiatan lainnya, seperti olahraga, kumpul bersama keluarga atau teman. (pet)
• VIVAnews
Betul bahwa ada teori menyebutkan, sepakbola merupakan tontonan olahraga menyenangkan. Tapi, sebenarnya bisa jadi tidak sehat bila terlalu obsesi. Misalnya, demi sepak bola orang tua mengabaikan kebersamaan dengan anak atau anggota keluarga, bolos kerja demi menyaksikan sepakbola, atau bahkan berkelahi demi sepakbola.
Tak hanya itu, menurut pakar psikologis, kecanduan nonton sepakbola juga bisa menyebabkan banyak orang kehilangan kontrak emosional dan sosial. Orang yang terlalu maniak dengan sepakbola bisa berpikir bahwa ini adalah cara dunia bekerja.
Dia lebih cenderung menjadi anti-sosial untuk siapapun kecuali dengan teman yang juga menyukai sepakbola. Dan, kemungkinan besar, dia akan mengabaikan kegiatan lainnya, seperti olahraga, kumpul bersama keluarga atau teman. (pet)
Powered By LintasBerita a>
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar